1.Soal di tujukan Kepada Ustadz Muhammad As Seweed Hafizhahulloh.
“Bismillah Kayf Haaluka yaa Ustadzy? Kayf Nasehat Antum Tentang Bayan Dzulqarnain terkait Fatwa Syaikh Rabi’? Jazaakallah Khaira
Jawaban Ustadz Muhammad As Seweed Hafizhahullah.
” Dia berlindung dari panasnya matahari dengan api. Karena dalam
ucapannya dia mendzalimi tiga pihak sekaligus:syaikh Rabie’ , syaikh
Hani ,dan para asatidzah.
Ana lihat perkara ini sudah final.Dua belah pihak sudah lama
berseteru dan masing masing sudah menyampaikan dalil2, bukti2 dan
argumen2nya. Apakah melalui syaikh Abdullah al Bukhari atau syaikh
Abdullah Mar’i atau syaikh Badr dan syaikh Hani dll yang semuanya akan
sampai beritanya ke syaikh Rabie’. Bahkan pernah kedua belah pihak
langsung ke syaikh Rabie’.
Apakah dia mengira syaikh Rabie belum bisa membaca sosok jenis dia: “Dzulqarnain, Ja’far Shalih dll??!!”
Adapun berlepas dirinya dari Ali Hasan, radio Roja atau orang2 Roja
secara tertulis di internet, namun dia membolehkan orang awam
–katanya–untuk mendengarkan radio rodja di beberapa majlisnya.Bahkan
mencari pembolehan mendengar radio tsb sampai ke negri yaman. Itu hanya
manambah bukti ucapan syaikh Rabie’ bahwa dia mutalawwin.
Wallahu a’lam. Wa nasalullahal hidayah lil jamie’
2.Soal kepada Ustadz Qomar suady Hafizhahullah
Bismillah. Kaifa haaluk yaa ustdzy? Kaif ustdz nasihat antum setelah
keluarnya bayan dari dzulqarnaen terkait fatwa syaikh rabee tersebut?
Barakallahu fiik.
Jawaban Ustadz Qomar Suady Hafizhahulloh:
Pembelaan diri dan tidak paham dengan teliti kalam Syaikh Robi’. Syaikh tidak mengatakan halaby tapi seperti halaby dalam makar
3.Soal kepada Ustadz Muslim Hafizhahullah
Bismillah. Kaifa haaluk yaa ustdzy? Kaif ustdaz nasihat antum setelah
keluarnya bayan dari dzulqarnaen terkait fatwa syaikh rabee tersebut?
Barakallahu fiik.
Jawaban ust.muslim hafidzahullah
Dzaka min talaubihi wa kadzibatihi, wafikum.
Azidu, wa ya dullu ‘ala suu’i fahmihi wa makrihi, nas alullahassalamah wal ‘afiyah
(artinya) itu menunjukkan perbuatan dzulqarnaen yang sering mempermainkan agama ini dan kedustaannya.
Aku tambahkan lagi:” dan juga menunjukkan atas jeleknya pemahaman dia(dzulqarnaen) dan makarnya.
نسال الله السلامة و العافية
4.Soal di tujukan ke Ustadz Asykari Hafizhahullah
Bismillah.kaifa haaluk yaa ustdzy? Kaif ustadz nasihat antum setelah
keluarnya bayan dari dzulqarnaen terkait fatwa syaikh rabee tersebut?
Barakallahu fiik.
Jawaban Ustadz Asykari
Dalam surat ustadz Dzulqarnain ada beberapa hal yang perlu di tanggapi:
1.
Seakan-akan ada yang mengabari syaikh Rabi Hafizhahullah tentang
dzulqarnain bahwa dia berjalan diatas metode Al-Halabi, padahal
pernyataan bahwa dzulqarnain berjalan di atas metode Al-Halabi dalam
membuat makar adalah kesimpulan Syaikh Rabi sendiri.Dan yang perlu
ditekankan disini, bahwa Beliau menghukumi bahwa dzul berjalan di atas
metode Al-Halabi dalam membuat makar, bukan maksudnya dzul pengikut
Al-Halabi. Hendaknya dibedakan dua ungkapan ini. Maka pernyataan
berlepas dirinya dzul dari Al-Halabi tidak ada kaitannya dengan tuduhan
yang disematkan kepadanya.
2.
Sungguh sangat disayangkan Dzulqarnain yang melempar tuduhan balik
kepada saudara-saudaranya dengan tuduhan berdusta kepada syaikh Rabi
Hafizhahullah. ini adalah ucapan kosong yang memerlukan bukti. Siapa
yang dia maksud? Lalu berita bohong yang mana? Atau Syaikh Hani juga
termasuk yang tertuduh?
Begitulah cara dzulqarnain dalam menjatuhkan seterunya, selalu dengan bahasa kabur yang tidak transparan.Wallahul musta’an
Begitulah cara dzulqarnain dalam menjatuhkan seterunya, selalu dengan bahasa kabur yang tidak transparan.Wallahul musta’an
3.
Dengan surat ini juga mengandung makna seakan2 syaikh Rabi terlalu
bermudah2an dalam menghukumi seseorang, sehingga Beliau menghukumi
dzulqarnain tanpa tatsabbut, dan dibangun di atas berita palsu.
Sementara yang kita ketahui, Syaikh Rabi dalam menetapkan hukum terhadap
seseorang, selalu beliau lakukan dengan proses dan ta’anni, seperti
itulah yg beliau lakukan terhadap Abdurrahman Abdul khaliq, Ali Hasan,
Abul Hasan, yahya Hajuri, dan yang lainnya. Bertahun2 lamanya beliau
menasehati, sebelum kemudian memvonisnya.
Untuk sementara ini dulu tanggapan ana. Barakallahu fiik
5.Soal di tujukan kepada Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al Atsary Hafizhahulloh.
Apa Nasehat Antum setelah keluarnya bayan dari Dzulqarnain terkait Fatwa Syaikh Rabee tersebut?
Jawaban Ustadz Abu Hamzah Hafizhahullah
“Apa yang ditulis dzulqarnain saya melihatnya hanya mencari simpatik
dan coba melemparkan tuduhan balik. dan itulah salah satu contoh kalau
dia seperti halaby dalam makar dan tentu hal ini tidak akan samar bagi
siapa yang mengetahuinya
6.Soal di tanyakan kepada Ustadz Idral Harits Hafizhahulloh
Bismillah. Kaifa haaluk yaa ustdzy? Kaif ustdz nasihat antum setelah
keluarnya bayan dari dzulqarnaen terkait fatwa syaikh rabee tersebut?
Barakallahu fiik.
Jawaban:
Tapi, ringkas aja..dia tidak menyebutkan Syaikh yang dimintainya
pertimbangan.. mungkin tulisan rilisnya baik,tapi tidak benar, dan
terlalu lancang menuduh Asatidz bahkan termsuk syaikh Hani menyampaikan
berita dusta..padahal syaikh Hani telah menyatakan bahwa Beliau sudah
mengetahui sikap aneh AMDZ sebelum tiba di indonesia..kalau dia bukan
pengikut halabiy, boleh jadi dia secara terpisah membuat kaidah yang
sama dengan halaby,lalu apa bedanya?
Lantas apa artinya dia mengaku-aku tidak akan merubah dan menukar
manhaj salaf atau berlepas diri dari al halaby? Allahul Musta’ an.
7.Soal di tanyakan kepada Ustadz Hamzah Rifai La Firlaz Hafizhahullah
Bismillah kayf Ustadz Nasehat Antum terkait Bayan Dzulqarnain terhadap Fatwa Syaikh Rabi’?
Jawaban Ustadz Hamzah Rifai La Firlaz Hafizhahullah
Subhanallah. Ana terkejut dengan Bayan yang diungkapkan oleh
Dzulqarnain. Benar apa yang dikatakan Syaikh Rabi’ tentang dirinya.
Semakin jelas dengan sanggahan yang dia tampilkan. Orang ini semakin
terlihat sebagai seorang yang Mutalawwin. Pernyataannya tidaklah lantas
menjadikan dirinya semakin tersembunyi, justru semakin memperjelas
keadaan.
Dzulqarnain bukanlah orang yang Jahil dalam bahasa Arab. Pasti dia memahami arti kalimat
و يمشي على طريقة الحلبي في المكر
Syaikh mempersamakan dia dalam “Thariqah” semisal dengan Ali Al
Halaby “Dalam Berbuat Makar”. Bukan disebutkan dia pengikut Al Halaby.
Tapi dia tampakkan dirinya seakan tertuduh sebagai pengikut Al
Halaby. Terlihatlah dia seorang yang La’aab Mutalawwin. Dia hendak
mengkaburkan permasalahan, sehingga menjadi samar. Dia gambarkan seakan
dirinya seorang yang terzdalimi dan korban kedustaan.
Wahai saudara kami Dzulqarnain,
Apa yang membuat pandanganmu tertutupi ?
Bukankah kejujuran itu indah ?
Bukankah Inshaf itu menyenangkan ?
Apa yang membuat pandanganmu tertutupi ?
Bukankah kejujuran itu indah ?
Bukankah Inshaf itu menyenangkan ?
Tidak ada cela dan salah bagi orang mau berbuat jujur.
Jangan membuat permainan dan beragam tipuan lagi kepada
saudara-saudaramu. Tidakkah nanti di hari Akhirat itu menjadi kegelap
gulitaan ?
Saudara-saudaramu Asatidzah, bukanlah hendak menjerumuskan dirimu.
Tetapi hendak memperbaiki keadaanmu dan menjaga keutuhan Dakwah
Salafiyyah dari makar dan tipu dayamu.
Syaikh Rabi’ berucap bukanlah dibangun di atas kejahilan, tapi di
atas Ilmu yang Haq. Ini bukanlah perkara yang tertutupi lagi. Beliau
bukan orang yang asing tentang dirimu. Beliau sudah tahu watak dan
kondisimu dihadapan atau di belakang.
Sudah terlalu banyak type dan karakter orang yang beliau hadapi,
termasuk karaktermu yang ternyata semisal dengan Ali Al Halaby. Itu
bukanlah kesimpulan angan-angan belaka. Tapi di atas Ilmu.
Semakin memperjelas adalah berita yang dibawa Asatidzah Al Afadhil.
Berita yang dibawa itu bukanlah mimpi ataupun tuduhan. Tapi kenyataan
dalam majlis dan statement2mu. Terekam, tersebar, terdengar, tersaksikan
yang hasilnya merusak, mengaburkan, membingungkan.
Apakah mungkin sesuatu yang tersebar dan tersaksikan akan kamu tuduh sebagai kedustaan ?
Terheran, ada apa dengan dirimu ?
Terheran, ada apa dengan dirimu ?
Sebagai kasih sayang dan cinta kepada kami, salafiyyin, dan dirimu
sendiri, maka Ucapan Syaikh Rabi’ menjadi Obatnya. Obat itu hanya bisa
diresepkan oleh Ahlinya, dan hanya Allah semata Yang Menyembuhkan.
Semoga Allah Memperbaiki keadaan kami dan dirimu. Wallahu Al Mustaan.
8.Soal ditanyakan kepada Ustadz Ahmad Khadim Hafizhahullah
Bismillah Kayf Ustadz Apa Nasehat Antum Atas bayan Dzulqarnain terkait Fatwa Syaikh Rabi’?
Jawaban Ustadz Ahmad Khadim Hafizhahulloh.
“Setelah membaca tulisannya tersebut Ana cuma bisa menanggapi
rusaknya / jeleknya pemahaman dia, sebagai mana jeleknya pemahaman Dia
ketika memahami perkataan Syaikh Rabi’ Utruku Asbabal Khilaf, Dia
memahami ucapan Syaikh tersebut dengan mengatakan tidak usah membahas
Radio Rodja karena itu akan menyebabkan perpecahan hal ini ana dengar
dari Ustadz Asykari ketika Beliau menelpon Ana.