(Faedah dari: ustadz abu sufyan sedayu gresik)
JANGANLAH ENGKAU JADIKAN MUSIM HUJAN SEBAGAI KAMBING HITAM
Nampaknya negeri ini masih terus diguyur hujan tanpa kita ketahui
kapan berakhirnya, namun kenyataan yang miris kita dapati suara-suara
yang mulai memojokkan musim hujan.
“wah hujan lagi, hujan lagi, bisa rugi saya.!”
“Nampaknya alam sudah tidak bersahabat lagi.”
“Gara-gara hujan harga barang jadi melonjak.” dan ucapan-ucapan lain yang bernada menyalahkan hujan.
Wahai saudaraku mari kita merenung sejenak!
Tahukah anda sebenarnya banyak pesan yang ingin Allah sampaikan
kepada kita lewat musim hujan ini. Diantara pesan yang bisa kita singkap
adalah:
1. Allah ingin menunjukan kepada manusia betapa besar dan luas kekuasaan Allah.
Sebagaimana Allah berfirman:
والله أنزل من السماء ماء فأحيا به الأرض بعد موتها إن في ذلك لآية لقوم يسمعون
“Dan Dialah Allah yang telah menurun hujan dari awan kemudian
menghidupkan bumi setelah kematiannya sesungguhnya pada hal ini terdapat
tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang mau mendengar(pelajaran).
An Nahl: 6
Fenomena hujan merupakan salah satu fenomena alam yang mengagumkan
sebagai bukti yang kuat untuk menunjukkan betapa agungnya Dzat yang
menurunkannya, untuk menunjukkan bahwa tidak ada yang mampu menandingi
kuasa ilahi.
Sepintar apapun manusia, sehebat apapun teknologi yang mereka kuasai, mereka tidak mampu membendung turunnya hujan yang bertubi-bertubi mengguyur negeri mereka sehingga banjir di mana-mana tidak bisa terelakkan
لا حول و لا قوة إلا بالله العظيم
2.Untuk menambah rasa takut kepada Allah
Hal ini telah dicontohkan oleh junjungan kita, salawat dan salam
tercurah untuk beliau, sebagaimana diceritakan Ummul Mukminin ‘Aisyah:
“Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat mendung
atau angin, maka raut wajahnya pun berbeda.” ‘Aisyah berkata,
“Wahai Rasululah, jika orang-orang melihat mendung, mereka akan begitu
gembira. Mereka mengharap-harap agar hujan segera turun. Namun berbeda halnya dengan engkau.
Jika melihat mendung, terlihat wajahmu menunjukkan tanda tidak suka.”
Beliau pun bersabda, “Wahai ‘Aisyah, apa yang bisa membuatku merasa
aman? Siapa tahu ini adalah adzab. Dan pernah suatu kaum diberi adzab
dengan datangnya angin (setelah itu). Kaum tersebut (yaitu kaum ‘Aad)
ketika melihat adzab, mereka mengatakan, “Ini adalah awan yang akan
menurunkan hujan kepada kita.”HR Al Bukhori 4829 dan Muslim 899
Seorang yg memiliki rasa takut kepada Allah akan membuat dia selalu
waspada dengan berupaya melaksanakan ketaatan dan menjahui
kemaksiatan. Adapun orang yg merasa aman dari hukuman Allah sehingga dia
terus menerus dalam kelalaian dan lumpur dosa, dia berpikir:
“Saya tidak mungkin kebanjiran karena saya tinggal di dataran tinggi.”
“Saya ndak mungkin kena sunami wong saya jauh dari pantai”
Maka kita katakan: “Wahai hamba Allah, apa anda pikir adzab Allah hanya banjir dan gempa bumi.”
Allah maha mampu mendatangkan adzab dalam bentuk apapun, dari arah manapun tanpa melihat waktu.
Dengarkanlah ucapan Robbmu:
أفأمن أهل القرى أن يأتيهم بأسنا بياتا وهم نائمون
أو أمن أهل القرى أن يأتيهم بأسنا ضحى وهم يلعبون
أفأمنوا مكر الله فلا يأمن مكر الله إلا القوم الخاسرون
“Apakah punduduk sebuah desa itu merasa aman dari adzab kami di
waktu malam saat mereka tidur terlelap. Apakah penduduk suatu desa
merasa aman dari adzab kami di waktu dhuha tatkala mereka asik bermain.
Apakah mereka merasa aman dari makar Allah, tidaklah ada yang merasa
aman dari makar Allah melainkan kaum yang merugi”. Al A’rof 97-99
3. Penghancur kesombongan dan keangkuhan bani adam
Wahai saudaraku yang dimuliakan Allah sebenarnya ada pesan yang dalam
ingin Allah sampaikan kepada kita dengan musim hujan yang
berkepanjangan sehingga menyebabkan kebanjiran melanda dimana-mana,
pesan tersebut adalah agar manusia menghilangkan keangkuhan dan
kesombongan mereka dan menyadari akan kelemahan mereka di hadapan Al
Jabbarul Mutakabbir sehingga mereka kembali kepada Allah, tunduk dan
patuh pada ketetapan-Nya.
Saat ini kebanyakan manusia terlalu angkuh nan sombong, dia
lebih percaya dengan kemampuan dirinya, dia lebih bersandar pada
kecerdasannya sehingga dia lupa bahwa disana ada kekuatan yang tak
terbatas, dia lupa bahwa disana ada yang Maha berilmu, Dialah Allah
Jalla Robbuna Al Qowiyul Matinul Aliim yang harus dia jadikan sandaran.
Seharusnya kita bersyukur kepada Allah dengan musibah ini karena hal
itu pertanda Allah masih sayang dan cinta dengan kita. sebagaimana
sabda junjungan kita baginda nabi:
إذا أراد الله بعبده الخير عجل له بالعقوبة في الدنيا، وإذا أراد الله بعبده الشر أمسك عنه بذنبه حتي يوافي به يوم القيامة. رواه الترمذي2396 صححه الألباني في صحيح
الجامع 308
“Apabila Allah menghendaki kebaikan untuk hamba-Nya maka Allah akan
segerakan hukuman dosanya ketika di dunia, namun bila Allah menghendaki
kejelekan untuknya Allah menunda hukuman atas dosanya hingga hari kiamat
nanti.” HR At Tirmidzi2396 di shohihkan syaikh Al Albany dlm shohihul
jaami’ 308
Sehingga sangatlah tidak pantas kalau kita menyalahkan musim hujan
atas musibah yang kita derita, sangatlah tidak pantas kita menjadikan
musim hujan sebagai kambing hitam dari kegagalan kita, hendaknya kita
mawas diri, hujan tidak pernah salah karena dia merupakan murni
perbuatan Allah, perbuatan Allah semuanya baik tidak ada yang salah
sebagaimana nabi menyatakan:
الشر ليس إليك
“Kejelekan tidaklah berasal dari-Mu.”
Mencela hujan sama saja mencela Allah sebagaimana sabda rosul dalam hadits qudsy Allah menyatakan:
يؤذيني ابن آدم يسب الدهر وأنا الدهر أقلب الليل و النهار
رواه البخاري4862 مسلم2246
“Anak adam telah menyakitiku, mereka mencela masa padahal Aku adalah
Yang mengendalikannya, Aku yg membolak balikkan malam dan siang.”
sebenarnya yg salah adalah manusia sendiri, karena ketamakan mereka
yang menggiring mereka pada musibah ini,penebangan, pembakaran
hutan,penimbunan lahan yang terus menerus tampa memperhatikan
keseimbangan alam, mereka hanya ingin meraup keuntungan saja.
Oleh karena itu melalui musim hujan ini kita jadikan sebagai ajang
dalam mengkoreksi pribadi-pribadi kita dan kembali kepada Allah.
apapun yang kita rasakan dari musim hujan ini, baik keuntungan
ataupun kerugian kita sikapi dengan husnu dzon,dan berpikir positif
namun tetap optimis. Itulah sikap mukmin sejati, sebagaimana sabda nabi:
عجبا لأمر المؤمن إن أمره كله له خير و ليس ذلك لأحد إلا للمؤمن: إن أصابته سراء شكر فكان خير له و إن أصابته ضراء صبر فكان خير له. رواه مسلم2999
“Sungguh mengagumkan urusannya orang yang beriman, semua keadaan baik
untuknya, yang demikian tidak mungkin digapai melainkan hanya orang
yang beriman, apabila dia mendapat kesenangan dia bersyukur, namun bila
dia mendapat kesulitan dia bersabda.”
Dan kita memohon kepada Allah agar saudara-saudara kita yang di timpa
musibah diberikan ketabahan, kasabaran dan keridhoan terhadap ketetapan
Allah dan agar urusan mereka dipermudah.
Allahumma amiin .